Malam semua ,
Saya slalu berharap anda semua dalam keadaan yang baik ya dan tetap semangat dalam berburu dollar dari Admob dan pada kesempatan kali ini tak henti-hentinya saya ingin menawarkan artikel yang memotivasi anda semua untuk serius dan tekun dalam membuat aplikasi android.
Artikel kali ini saya kutip dari liputan 6 perihal sepasang suami istri berjulukan Andi Taru Nugroho (28) dan Idawati (27). yang membangun perjuangan membuat aplikasi dan games edukasi anak . Alasannya cukup sederhana. Andi dan Ida ingin memanfaatkan sumber daya yang ada saja. Kebetulan , mereka telah memiliki perangkat komputer yang mampu digunakan untuk membuatkan aplikasi. Selain itu , keduanya juga memiliki dasar ilmu untuk membuatkan aplikasi.
Dengan mengusung bendera Educa Studio , Andi menjabat sebagai CEO sekaligus Founder. Dengan ketekunannya , pasangan tersebut kini telah memproduksi lebih dari 200 aplikasi dengan jumlah pengguna mencapai 20 juta orang.
"Kami menyadari game edukasi memiliki market yang besar. Selain itu juga bermanfaat bagi masyarakat ," kata ia di kantor Educa Studio ,Salatiga (3/2/2016).
Dia bercerita , Educa Studio mulanya dibangun pada tahun 2012. Awalnya , mereka hanya bermodal perangkat komputer yang minim dan jaringan internet. Kemudian lahirlah beberapa game PC menyerupai Marbel (Mari Belajar dan Bermain). Tak disangka , produk tersebut diminati banyak orang.
Alhasil , ia pun mulai merambah ke urusan ekonomi yang lebih luas di jaringan mobile. Kebetulan , Google memiliki layanan AdMob yang menarik pendapatan dari iklan. "Ketika menggunakan AdMob masukan Android dapat revenue iklan yang muncul aplikasi games. Ternyata ada nilai di situ ," ujarnya.
Sejalan dengan itu , ia pun juga menambah dari sisi tenaga kerja dan permodalan. Andi mengatakan sempat menjaminkan akta rumah untuk menerima pertolongan sebanyak Rp 600 juta.
Dengan langkah itu semua , Educa Studio sekarang memiliki sebanyak 13 pekerja dengan pendapatan di atas US$ 5.000 per bulan. Dari 200 aplikasi yang telah dilahirkan antara lain Marbel , Riri (Cerita Anak Interaktif) , Kabi (Kisah Sahabat Nabi) , dan Kolak (Koleksi Lagu Anak).
"Tahun 2012 pakai uang eksklusif , terus 2013 investasi orang bau tanah dengan seritifikat rumah saya gadaikan untuk kantor di pertama , di rumah lantai dua. Utang bank. Tahun 2014 produktif. Tahun 2015 utang lunas berdiri kantor sendiri , yang pegang keuangan istri ," jelasnya.
Mengintip Kerja Educa Studio
Pria lulusan Universitas Katolik Satya Wacana (UKSW) ini mengaku , kendala utama dalam menjalankan usahanya adalah kesulitan dalam mencari Sumber Daya Manusia (SDM). Beruntung , ia mampu merayu orang-orang di sekitarnya yang kompeten dan spirit yang sama dalam menjalankan pekerjaan tersebut.
Dia juga mengatakan , dalam merekrut orang melatih siswa-siswa lulusan SMK untuk bekerja dengannya."Programer , kami caranya membuka kerja praktik SMK , saya sendiri programing , setelah lulus saya training ," jelasnya.
Pada praktiknya , untuk membuat jadwal membutuhkan waktu sekitar 3 bulan hingga mampu dipublikasikan. Pertama , ia dan tim mesti melaksanakan riset untuk mencari kebutuhan pasar. Setelah itu membuat skema gambar dan diolah menjadi animasi. Lalu , berlanjut ke pemrograman dan audio. Baru terakhir masuk ke quality control yang dilakukan sendiri oleh istri Andi hingga produk benar-benar siap.
"Google Analitycs , kita mampu lihat datanya need-nya menyerupai apa , jikalau start up banyak research , banyak banyak banget. Pesan saya star up research terus ," jelasnya.
Pihaknya tak menampik , kini Educa Studio sedang menjajaki pasar yang lebih besar. Tahun ini , ia berencana merambah pasar global Amerika Serikat (AS) dengan aplikasi dalam bahasa Inggris.
"Kami ingin game yang kami miliki ekspor bahasa Inggris , kami ingin masuk brand gres lagu anak , terus kids game. Kami buat games ide jikalau bawah umur tertarik jikalau bikin yang aplikatif banget tidak tertarik , tapi tertarik jikalau permainan ," tandas dia.
sumber : liputan6
0 Response to "5000 Dollar per bulan dari Admob dan Aplikasi Game Edukasi"
Post a Comment